Popular Posts

Monday, March 10, 2014

7 Fakta Unik Prambanan


1. Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

2. Candi Siwa terbesar, Candi Siwa, candi tertinggi dalam kompleks Candi Prambanan
merupakan bangunan pemujaan Siwa terbesar yang ada di Indonesia. Puncaknya menjulang sampai 47 meter. Dugaan sejarawan, saat Prambanan dibangun pada abad ke-9, agama yang
dianut Kerajaan Medang Mataram beralih dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap
Dewa Siwa.

3. Replika Gunung Mahameru, bernama asli Siwagrha, Prambanan dirancang menyerupai rumah Siwa. Artinya meniru bentuk dari gunung suci Mahameru, tempat dewa bersemayam.
Setiap bagian dari kompleks candi juga meniru pola alam semesta yang dianut oleh kosmologi Hindu. Terbagi menjadi beberapa lapis loka, mulai dari yang kurang suci sampai yang paling suci.

4. Candi Menara Sudut yang paling suci, walaupun bukan candi utama yang menyimpan patung Mahadewa Siwa, menurut pengelola Prambanan, Candi Menara Sudut merupakan wilayah paling suci di kompleks Candi Prambanan.

5. Searah jarum jam, kalau mau mengikuti kisah Ramayana yang menghiasi lorong-lorong Candi Siwa, kamu harus masuk dari sisi timur lalu pradakshina. Yang disebut pradakshina adalah jalan memutar sesuai arah jarum jam. Lanjutan dari cerita Ramayana bisa kamu temukan di Candi Brahma yang terletak di sisi selatan.

6. Halilintar, coba lihat puncak dari Prambanan. Ada semacam mahkota, disebut puncak
mastaka, yang melambangkan intan atau halilintar.

7. Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

No comments:

Post a Comment